Posted by : Unknown
Sabtu, 07 Maret 2015
BAB I
1. Penalaran
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk
menghubung – hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu
kesimpulan. Fakta atau data yang akan di nalar itu boleh benar dan boleh tidak
benar.
1.1
Proposisi
Kalimat
pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu disebut proposisi.
Contoh : Ayam adalah Burung
Indonesia adalah Negara makmur
1.2
Inferensi dan Implikasi
Inferensi : kesimpulan yang diturunkan
dari fakta yang ada.
Implikasi : rangkuman,
sesuatu yang dianggapAda karena sudah di rangkum dalam fakta/ evidensi itu
sendiri.
1.3
Wujud Evidensi
Dalam wujudnya paling rendah , evidensi berbentuk data
& informasi (keterangan yang diproleh dari sumber tertentu).
1.4
Cara menguji data
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian data:
1. Observasi à mengamati secara langsung sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut
2. Kesaksian
3. Autoritas
1. Observasi à mengamati secara langsung sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut
2. Kesaksian
3. Autoritas
1.5
Cara menguji fakta
Untuk menguji fakta kita butuh melakukan 2 kali penilaian.
1. menentukan apakah data itu merupakan
kenyataan atau yang sungguh terjadi. Setelah yakin dengan hal itu barulah
dilakukan penilaian yang kedua.
2. Penilaian kedua ini berdasarkan 2
dasar yaitu Konsistensi dan juga Koherensi.
1.6
Cara menguji autoritas
Untuk menilai suatu autoritas, penulis dapat memilih beberapa
cara pokok sbagai berikut:
1.
Tidak mengandung Prasangka
artinya pendapat
disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau
didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.
1.
Pengalaman dan Pendidikan Autoritas
Pendidikan yang diperoleh harus
dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli. Pengalaman yang
diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan, presentasi hasil penelitian dan
pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.
BAB II
2. Paragraf Deduktif
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragaraf dan
dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya. Paragraf ini diawali
dengan pernyataan umum dan disusul dengan penjelasan umum.
Penalaran Deduktif : Proses berpikir yang bertolak
dari suatu proposisi yang sudah ada, menuju kepada suatu kesimpulan
2.1
Silogisme Kategorial
Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi disebut
Silogisme Kategorial.
2.2
Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang
berproposisi konditional hipotesis disebut Silogisme Hipotesis
2.3
Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berupa
proposisi alternatif.
2.4
Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis
minor dan simpulan.
Contoh entimen:
1)
Dia
menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
2)
Anda
telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya
BAB III
3. Paragraf Induksi
Paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang
khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa
khusus
Penalaran Induksi : Suatu proses berpikir yang
berolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu
kesimpulan (inferensi).
3.1
Generalisasi
Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang
mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
3.2
Hipotesis & Teori
Semacam teori
yang diterima sementara waktu untuk menerangkan fakta tertentu sebagai penunun
untuk menelii fakta lebih lanjut.
3.3
Analogi
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang
mempunyai sifat yang sama.
3.4
Hubungan Kausal
Sebab ke akibat : penekanan tombol lampu, hujan : tanah becek dan
berlumpur, pakaian yang dicuci tidak lekas kering
Akibat ke sebab : seorang pasien pergi ke dokter karena sakit yang
dideritanya
Akibat ke akibat : proses penalaran yang bertolak dari
suatu akiat menuju akibat yang lain, tanpa menyebut atau mencari sebab umum
yang menimbulkan kedua akibat tadi.
3.5
Induksi dalam metode eksposisi
Eksposisi adalah
salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya
ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya
penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini
berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
Suriamiharja,
Agus,(dkk). 1997.Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Departemen pendidikan dan
kebudayaan.
Waluyo,
Herman J. 1991. Penalaran Bahasa. Surakarta: UNS Press.
Keraf, Gorys.
2004. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
Sumadiria,
Haris. 2006. Bahasa jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.