Posted by : Unknown
Senin, 23 Maret 2015
1. PEDEKATAN KESUSASTRAAN
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari
bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus,
yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities
orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the
humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo
humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umunmya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya tennasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dart pengamatan orang lain.
A. ILMU BUDAYA DASAR YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah rosa biasanya kita kenal dengan fiksi dan tidak jarang sering diartikan sebagai cerita rekaan,prosa cerita dan juga sebagai cerita.
Di dalam kesusastraan bahasa Indonesia kita. Ada dua macam prosa yaitu :
~Prosa lama :
1. dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. epos
5. cerita pelipur lara
~Prosa baru :
1.cerita pendek
2.roman / novel
3.biografi
4.kisah
5.otobiografi
Contoh sebuah Prosa baru, yaitu biografi dari seorang tokoh dunia:
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umunmya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya tennasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dart pengamatan orang lain.
A. ILMU BUDAYA DASAR YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah rosa biasanya kita kenal dengan fiksi dan tidak jarang sering diartikan sebagai cerita rekaan,prosa cerita dan juga sebagai cerita.
Di dalam kesusastraan bahasa Indonesia kita. Ada dua macam prosa yaitu :
~Prosa lama :
1. dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. epos
5. cerita pelipur lara
~Prosa baru :
1.cerita pendek
2.roman / novel
3.biografi
4.kisah
5.otobiografi
Contoh sebuah Prosa baru, yaitu biografi dari seorang tokoh dunia:
Biografi
Kahlil Gibran (1883-1931)
Kahlil
Gibran lahir pada tanggal 6 Januari 1883 di Beshari, Lebanon. Beshari sendiri
merupakan daerah yang kerap disinggahi badai, gempa serta petir. Tak heran bila
sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomena-fenomena alam
tersebut. Inilah yang nantinya banyak mempengaruhi tulisan-tulisannya tentang
alam.
Pada usia
10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston,
Amerika Serikat. Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya,
seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain yang berhamburan datang ke
Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Keceriaan Gibran di bangku sekolah umum
di Boston, diisi dengan masa akulturasinya maka bahasa dan gayanya dibentuk
oleh corak kehidupan Amerika. Namun, proses Amerikanisasi Gibran hanya
berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Bairut, di mana
dia belajar di Madrasah Al-Hikmat (School of Wisdom) sejak tahun 1898 sampai
1901.
Selama
awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai
terbentuk. Tirani kerajaan Ottoman, sifat munafik organisasi gereja, dan peran
kaum wanita Asia Barat yang sekadar sebagai pengabdi, mengilhami cara
pandangnya yang kemudian dituangkan ke dalam karya-karyanya yang berbahasa
Arab.
Gibran
meninggalkan tanah airnya lagi saat ia berusia 19 tahun, namun ingatannya tak
pernah bisa lepas dari Lebanon. Lebanon sudah menjadi inspirasinya. Di Boston
dia menulis tentang negerinya itu untuk mengekspresikan dirinya. Ini yang kemudian
justru memberinya kebebasan untuk menggabungkan 2 pengalaman budayanya yang
berbeda menjadi satu.
Gibran
menulis drama pertamanya di Paris dari tahun 1901 hingga 1902. Tatkala itu
usianya menginjak 20 tahun. Karya pertamanya, "Spirits Rebellious" ditulis
di Boston dan diterbitkan di New York, yang berisi empat cerita kontemporer
sebagai sindiran keras yang meyerang orang-orang korup yang dilihatnya.
Akibatnya, Gibran menerima hukuman berupa pengucilan dari gereja Maronite. Akan
tetapi, sindiran-sindiran Gibran itu tiba-tiba dianggap sebagai harapan dan
suara pembebasan bagi kaum tertindas di Asia Barat.
Masa-masa
pembentukan diri selama di Paris cerai-berai ketika Gibran menerima kabar dari
Konsulat Jendral Turki, bahwa sebuah tragedi telah menghancurkan keluarganya.
Adik perempuannya yang paling muda berumur 15 tahun, Sultana, meninggal karena
TBC.
Gibran
segera kembali ke Boston. Kakaknya, Peter, seorang pelayan toko yang menjadi
tumpuan hidup saudara-saudara dan ibunya juga meninggal karena TBC. Ibu yang
memuja dan dipujanya, Kamilah, juga telah meninggal dunia karena tumor ganas.
Hanya adiknya, Marianna, yang masih tersisa, dan ia dihantui trauma penyakit
dan kemiskinan keluarganya. Kematian anggota keluarga yang sangat dicintainya
itu terjadi antara bulan Maret dan Juni tahun 1903. Gibran dan adiknya lantas
harus menyangga sebuah keluarga yang tidak lengkap ini dan berusaha keras untuk
menjaga kelangsungan hidupnya.
Di
tahun-tahun awal kehidupan mereka berdua, Marianna membiayai penerbitan
karya-karya Gibran dengan biaya yang diperoleh dari hasil menjahit di Miss
Teahan"s Gowns. Berkat kerja keras adiknya itu, Gibran dapat meneruskan
karier keseniman dan kesasteraannya yang masih awal.
Pada tahun
1908 Gibran singgah di Paris lagi. Di sini dia hidup senang karena secara rutin
menerima cukup uang dari Mary Haskell, seorang wanita kepala sekolah yang
berusia 10 tahun lebih tua namun dikenal memiliki hubungan khusus dengannya
sejak masih tinggal di Boston. Dari tahun 1909 sampai 1910, dia belajar di School
of Beaux Arts dan Julian Academy. Kembali ke Boston, Gibran mendirikan sebuah
studio di West Cedar Street di bagian kota Beacon Hill. Ia juga mengambil alih
pembiayaan keluarganya.
Pada tahun
1911 Gibran pindah ke kota New York. Di New York Gibran bekerja di apartemen
studionya di 51 West Tenth Street, sebuah bangunan yang sengaja didirikan untuk
tempat ia melukis dan menulis.
Sebelum
tahun 1912 "Broken Wings" telah diterbitkan dalam Bahasa Arab. Buku
ini bercerita tentang cinta Selma Karami kepada seorang muridnya. Namun, Selma
terpaksa menjadi tunangan kemenakannya sendiri sebelum akhirnya menikah dengan
suami yang merupakan seorang uskup yang oportunis. Karya Gibran ini sering
dianggap sebagai otobiografinya.
Pengaruh
"Broken Wings" terasa sangat besar di dunia Arab karena di sini untuk
pertama kalinya wanita-wanita Arab yang dinomorduakan mempunyai kesempatan
untuk berbicara bahwa mereka adalah istri yang memiliki hak untuk memprotes
struktur kekuasaan yang diatur dalam perkawinan. Cetakan pertama "Broken
Wings" ini dipersembahkan untuk Mary Haskell.
Gibran
sangat produktif dan hidupnya mengalami banyak perbedaan pada tahun-tahun
berikutnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan
penguasaan bahasa Inggrisnya dan mengembangkan kesenimanannya. Ketika terjadi
perang besar di Lebanon, Gibran menjadi seorang pengamat dari kalangan
nonpemerintah bagi masyarakat Syria yang tinggal di Amerika.
Ketika
Gibran dewasa, pandangannya mengenai dunia Timur meredup. Pierre Loti, seorang
novelis Perancis, yang sangat terpikat dengan dunia Timur pernah berkata pada
Gibran, kalau hal ini sangat mengenaskan! Disadari atau tidak, Gibran memang
telah belajar untuk mengagumi kehebatan Barat.
Sebelum
tahun 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa
Inggris, "The Madman", "His Parables and Poems".
Persahabatan yang erat antara Mary tergambar dalam "The Madman".
Setelah "The Madman", buku Gibran yang berbahasa Inggris adalah
"Twenty Drawing", 1919; "The Forerunne", 1920; dan
"Sang Nabi" pada tahun 1923, karya-karya itu adalah suatu cara agar
dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai seorang siswa sekolah
di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab, namun tidak dipublikasikan dan kemudian
dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun
1918-1922.
Sebelum
terbitnya "Sang Nabi", hubungan dekat antara Mary dan Gibran mulai
tidak jelas. Mary dilamar Florance Minis, seorang pengusaha kaya dari Georgia.
Ia menawarkan pada Mary sebuah kehidupan mewah dan mendesaknya agar melepaskan
tanggung jawab pendidikannya. Walau hubungan Mary dan Gibran pada mulanya
diwarnai dengan berbagai pertimbangan dan diskusi mengenai kemungkinan
pernikahan mereka, namun pada dasarnya prinsip-prinsip Mary selama ini banyak
yang berbeda dengan Gibran. Ketidaksabaran mereka dalam membina hubungan dekat
dan penolakan mereka terhadap ikatan perkawinan dengan jelas telah merasuk ke
dalam hubungan tersebut. Akhirnya Mary menerima Florance Minis.
Pada tahun
1920 Gibran mendirikan sebuah asosiasi penulis Arab yang dinamakan Arrabithah
Al Alamia (Ikatan Penulis). Tujuan ikatan ini merombak kesusastraan Arab yang
stagnan. Seiring dengan naiknya reputasi Gibran, ia memiliki banyak pengagum.
Salah satunya adalah Barbara Young. Ia mengenal Gibran setelah membaca
"Sang Nabi". Barbara Young sendiri merupakan pemilik sebuah toko buku
yang sebelumnya menjadi guru bahasa Inggris. Selama 8 tahun tinggal di New
York, Barbara Young ikut aktif dalam kegiatan studio Gibran.
Gibran
menyelesaikan "Sand and Foam" tahun 1926, dan "Jesus the Son of
Man" pada tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama tulisannya,
"Lazarus" pada tanggal 6 Januari 1929. Setelah itu Gibran
menyelesaikan "The Earth Gods" pada tahun 1931. Karyanya yang lain "The
Wanderer", yang selama ini ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada
tahun 1932, setelah kematiannya. Juga tulisannya yang lain "The Garden of
the Propeth".
Pada
tanggal 10 April 1931 jam 11.00 malam, Gibran meninggal dunia. Tubuhnya memang
telah lama digerogoti sirosis hati dan TBC, tapi selama ini ia menolak untuk
dirawat di rumah sakit. Pada pagi hari terakhir itu, dia dibawa ke St.
Vincent"s Hospital di Greenwich Village.
Hari
berikutnya Marianna mengirim telegram ke Mary di Savannah untuk mengabarkan
kematian penyair ini. Meskipun harus merawat suaminya yang saat itu juga
menderita sakit, Mary tetap menyempatkan diri untuk melayat Gibran.
Jenazah
Gibran kemudian dikebumikan tanggal 21 Agustus di Ma Sarkis, sebuah biara
Carmelite di mana Gibran pernah melakukan ibadah.
Sepeninggal
Gibran, Barbara Younglah yang mengetahui seluk-beluk studio, warisan dan tanah
peninggalan Gibran. Juga secarik kertas yang bertuliskan, "Di dalam hatiku
masih ada sedikit keinginan untuk membantu dunia Timur, karena ia telah banyak
sekali membantuku."
NILAI
YANG TERKANDUNG DALAM PROSA FIKSI
Sebagai seni yang berpondasi cerita, pasti dan harus dalam karya sastranya mengandung nilai-nilai moral, pesan, dan berbagai cerita.
Adapun point-point yang dapat kita peroleh melalui membaca prosa, antara lain :
1. prosa fiksi memberikan rasa gembira atau senang
2. prosa fiksi memberikan suatu informasi didalamnya
3. prosa fiksi memberikan warisan budaya
4. prosa dapat memberikan suatu penyesuaian wawasan.
B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DALAM PUISI
Puisi adalah sesuatu yang kita kenal dengan rangkaian kata-kata indah yang penuh makna didalamnya,apalagi jika kita benar-benar meresapi dalam membacanya.
Puisi termasuk dalam seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan.
Jika kita pikirkan puisi adalah suatu rangkaian kata-kata yang membentuk beberapa kalimat yang penuh dengan makna hidup, alam, bahkan keTuhanan yang di ekspresikan oleh sang penyair dalam bentuk tulisan maupun ekspresi dari puisi yang dibacakan.
Didalam Ilmu Budaya dasar kita menemukan penyajiaan puisi, adapun yang mendasarinya, yaitu :
1. adanya hubungan didalam pembuataan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2. adanya suatu rasa insyaf atau sebuah kesadaran seseorang dari suatu kejadian.
3. puisi dan keinsyafan social
Sebagai seni yang berpondasi cerita, pasti dan harus dalam karya sastranya mengandung nilai-nilai moral, pesan, dan berbagai cerita.
Adapun point-point yang dapat kita peroleh melalui membaca prosa, antara lain :
1. prosa fiksi memberikan rasa gembira atau senang
2. prosa fiksi memberikan suatu informasi didalamnya
3. prosa fiksi memberikan warisan budaya
4. prosa dapat memberikan suatu penyesuaian wawasan.
B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DALAM PUISI
Puisi adalah sesuatu yang kita kenal dengan rangkaian kata-kata indah yang penuh makna didalamnya,apalagi jika kita benar-benar meresapi dalam membacanya.
Puisi termasuk dalam seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan.
Jika kita pikirkan puisi adalah suatu rangkaian kata-kata yang membentuk beberapa kalimat yang penuh dengan makna hidup, alam, bahkan keTuhanan yang di ekspresikan oleh sang penyair dalam bentuk tulisan maupun ekspresi dari puisi yang dibacakan.
Didalam Ilmu Budaya dasar kita menemukan penyajiaan puisi, adapun yang mendasarinya, yaitu :
1. adanya hubungan didalam pembuataan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2. adanya suatu rasa insyaf atau sebuah kesadaran seseorang dari suatu kejadian.
3. puisi dan keinsyafan social
RASA
YANG TAK PERNAH AKU ALAMI
Tak apa
jika senja berganti malam
Tak lama setelah itu
Sinar rembulan pun datang menghampiri
Namun sang bintang enggan menemani
Tak lama setelah itu
Sinar rembulan pun datang menghampiri
Namun sang bintang enggan menemani
Aku
baik-baik saja
Ku hanya ingin sendiri
Hanya ingin habiskan rasa ini
Hanya ingin lukiskan senyummu dalam sepi
Ku hanya ingin sendiri
Hanya ingin habiskan rasa ini
Hanya ingin lukiskan senyummu dalam sepi
Tak apa
jika ku menangis saat ini
Jika rinduku amat dalam dan perih
Ku ingin kau disini tepiskan sepiku
Jika rinduku amat dalam dan perih
Ku ingin kau disini tepiskan sepiku
Ku hanya
ingin kau mengerti
Ini yang ku rasa dan takkan ku ingkari
Ku hanya ingin sendiri
Diam,mengunci bibirku dan sendiri
Ini yang ku rasa dan takkan ku ingkari
Ku hanya ingin sendiri
Diam,mengunci bibirku dan sendiri
Tak apa
jika ku menangis saat ini
Untukmu yang kusayangi
Untuk kita,kau,aku dan kini
Untuk sebuah alasan yang tak pernah ku pahami
Untukmu yang kusayangi
Untuk kita,kau,aku dan kini
Untuk sebuah alasan yang tak pernah ku pahami
Jadi
biarkan ku sendiri malam ini
Tak apa jika ku menangis karena ku masih punya hati
Tuk merasa,tuk meminta,tuk memberi
Tuk berharap dan untuk mencintai dirimu
Tak apa jika ku menangis karena ku masih punya hati
Tuk merasa,tuk meminta,tuk memberi
Tuk berharap dan untuk mencintai dirimu
PURNAMA
TANPA AKHIR CERITA
Oleh Astrie Linda
Oleh Astrie Linda
Kuceritakan
lagi tentang purnama..
Suatu hari..
Pernah kubayangkan perihnya melihat purnama tersenyum dan pergi menuju arah yang berlawanan
Tepat!
Dipermulaan bulan Dzulhijah
Purnama akan segera pergi
Dan kotak hitam yang mengapung itu akan terseret ombak kehidupan
Hingga ia hilang tanpa arah yang pasti
Tidak ada akhir cerita..
Suatu hari..
Pernah kubayangkan perihnya melihat purnama tersenyum dan pergi menuju arah yang berlawanan
Tepat!
Dipermulaan bulan Dzulhijah
Purnama akan segera pergi
Dan kotak hitam yang mengapung itu akan terseret ombak kehidupan
Hingga ia hilang tanpa arah yang pasti
Tidak ada akhir cerita..
Terima
kasih kuucap untuk yang kesekian kali
Atas kesetiaanmu menemani menghiasi mimpi
Sampai aku terbangun kembali dan menyadari
Bahwa banyak nikmat Tuhan patut disyukuri
Atas kesetiaanmu menemani menghiasi mimpi
Sampai aku terbangun kembali dan menyadari
Bahwa banyak nikmat Tuhan patut disyukuri
Kuingatkan
padamu, simpan rapat rahasia yang pernah kubisikkan dimalam itu..
Malam indah yang sinarmu begitu sempurna
Cerita kita tidak akan pernah berakhir, Purnama
Karena Purnama akan selalu ada pada setiap waktunya..
Malam indah yang sinarmu begitu sempurna
Cerita kita tidak akan pernah berakhir, Purnama
Karena Purnama akan selalu ada pada setiap waktunya..
DAFTAR PUSTAKA :
Nugroho, W. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma.
http://pelitaku.sabda.org/biografi_kahlil_gibran_1883_1931