Posted by : Unknown
Senin, 23 Maret 2015
A.Manusia
Manusia sebagai satu-satunya mahluk
yang paling sempurna yang telah diciptakan tuhan di dunia ini dan manusia juga
sebagai mahluk yang mengatur kehidupan (khalifah) di bumi ini. Manusia juga
mempunyai peranan yang beragam di dunia ini dipandang dari banyak segi. Dalam
segi eksak,
manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan energi (ilmu Fisika), manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu sosial manusia merupakan mahluk yang ingin meperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan energi (ilmu Fisika), manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu sosial manusia merupakan mahluk yang ingin meperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Dari definisi diatas, manusia selain
dapat dipandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan. Ada dua
pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur
yang membagun manusia :
1) Manusia
terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
- Jasad, yaitu : tubuh/badan fisik manusia yang nampak pada luarnya yang dapat dilihat, diraba, difoto, dan menempati ruang dan waktu.
- Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
- Ruh, yaitu : Bimbingan dan pimpinan tuhan, daya yang berkerja spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
- Nafs, dalam pengertian diri atau kekuatan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri
2)
Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu:
- Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan libdo murni, atau energi psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex., yang secara instingual menetukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Id tidak berhubungan dengan ligkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
- Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id kedalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
- Superego, merupakan struktur kepribadian yang aling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dalam lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asumilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
Seringkali, misalnya orang yang
senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat
didefinisikan bahwa oran tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibanding
superego-nya, atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya
orang yang beparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muks umum, dapat
diterngkan dengan mengacu pada unsur nafs (kesadaran diri) yang dimiliki oleh
manusia. Kesemua unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi
tingkah laku manusia.
B. HAKEKAT MANUSIA
a.
Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan
yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat
dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi . Jika manusia itu
meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Sedangkan jiwa adalah roh yang ada
didalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan, jiwa terdapat
dalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi
abadi, jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali keasalnya
yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran.
b.
Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk
lainnya.
Kesempurnaannya terdapat pada adab
dan kebudayaannya, karena manusia dilengkapi penciptaannya dengan akal,
perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio)
manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya dengan
adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam
diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan
inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindera, tingkatnya rendah dan
terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang
hanya terdapat pada manusia, mislanya:
1)
Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan
dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat
mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau puas apabila ia tidak berhasil
mengetahui sesuatu.
2)
Perasaan Estetis, yaitu perasaan yang berkenaan
dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengar
sesuatu yang indah, sebaliknya timbul persaan kesal apabila
3)
Perasaan Etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan
kebaikan. Seseorang merasa senag apabila sesuatu itu baik, sebaliknya merasa benci
apabila sesuatu itu jahat.
4)
Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan
harga diri karen ada kelebihan diri yang lain. Apabila seseorang memeliki
kelebihan pad dirinya, ia merasa tinggi, angkuh dan sombong, sebaliknya apabila
ada kekurangan pada dirinya, ia merasa rendah diri (minder)
5)
Perasaan sosial, yaitu pearasaan yang berkenaan
dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasa kehidupan orang
lain. Apabila orang berhasil, ia ikut senang, apanbila orang gagal, memperoleh
musibah, ia ikut sedih.
6)
Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan
agamaatau kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal
kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
c.
Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari
saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk
hayati, manusia dapat dipelajari dari segi anatomi, fisiologi, atau faal,
biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisny,
dan sebaliknya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapt dipelajari dari segi-segi:
kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas,
bahasa, dan sebagainya,
d.
Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai
kualitas dan martabat karena kemampuan bekarja dan berkarya.
Soren Kienkegaard
seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia
dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terkait dengan
lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum
alamiah pula.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf,
yaitu estetis, etis, dan religius. Dengan kehidupan estetis, manusia mampu menangkap
dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali
(karya) dalam lukisan, tarian nyanyian yang indah. Dengan etis, manusia
meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingatan manusiawi dalam bentuk-bentuk
keputusan bebas dan dipertangguangjawabkan. Dengan kehidupan religius, manusia
menghayati pertemuannya dengan Tuhan.
Semakin dekat seseorang dengan
tuhan, semakin dekat pula ia menuju kesempurnaan dan semakin jauh ia dilepaskan
dari rasa kekhawatiran, Semakin mendalam penghayatan terhadap Tuhan semakin
bermakna pula kehidupannya, dan akan terungkap pula kenyataan manusia
individual atau kenyataan manusia subyektif yang memiliki harkat dan martabat
tinggi.
C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L.K Hsu, sarjana Amerika
keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu
antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesustraan cina klasik. Karya
tulisnya yang berjudul Psychological Homeostatis Cina Klasik. Majalah American
Anthropologist, jlid 73 tahun 1971, halaman 23-24.
Ilmu psikologi yang memang berasal
dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat
yang amat penting, biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak
menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.
Usul Francis L.K.Hsu, agar para ahli
psikologi tidak hanya memakai konsep barat mengenai kepribadian itu, tetapi
juga memperhatikan unsur hubungan mesra dan bakti itu. Dalam konsep Jen,
manusisa yang selaras dan berkepribadian adalah manusia yang dapat menjaga
keseimbangan hubungan antara diri kepribadiannya dengan lingkungan sekitarnya,
terutama lingkungan sekitarnya yang paling dekat dan paling serius, kepada
siapa dia dapat mencurahkan rasa cinta, kemesraan dan baktinya.
Banyak orang masih sering
mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan Barat dan kebudayaan Timur. Padahal
konsep itu berasal dari orang Eropa Barat dalam zaman ketika mereka berexpansi
menjelajahi dunia, menguasai wilayah luas di Afrika, Asia dan Oseania, dan
memantapkan pemerintah-pemerintah jajahan mereka dimana-mana. Semua kebudayaan
diluar kebudayaan mereka di Eropa Barat disebutnya kebudayaan Timur, sebagai
lawannya kebudayaan mereka sendiri yang mereka sebut kebudayaan Barat.
Orang-orang yang sering mendiskusikan
kontras anatara kedua konsep tersebut secara populer, biasanya menyangka bahawa
kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran
preologis, keramahtamahan, dan gotong royong. Sedangkan Kebudayaan Barat lebih
mementingkan kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna (hubungan hanya
berdasarkan prinsip guna), dan individualisme.
D.PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Berbicara tentang kebudayaan, maka
kita langsung berhadapan dengan pengertian istilahnya. Pengertian kebudayaan
menyangkut bermacam-macam definisi yang telah dipikirkan oleh sarjana-sarajana
bidang sosial budaya diseluruh dunia.
Dua orang antropolog terkemuka yaitu
Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat
ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Herkovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang
turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus. Walaupun orang-orang yang
menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan
kelahiran. Pengertian kebudayaan meliputi bidang yang luasnya seolah-olah tidak
ada batasannya. Dalam pengertian sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan
sama dengan kesenian, terutama seni rupa dan seni tari.
Kebudayaan jika dikaji dari asal
kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhaya yang berarti budi atau akal.
Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah
tanah, jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang
dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah
atau tempat tinggalnya. Atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk
dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya didalam lingkungannya”. Budaya
dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalam yang dipelajari, mengacu pada
pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial, yang merupakan kekhususan
kelompok sosial tertentu.
Kebudayaan dengan demikian mencakup
segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material, seperti
peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun non-material, seperti nilai
kehidupan dan seni-seni tertentu.
Seorang antropolog yaitu
E.B.Taylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut: Kebudayaan
adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan perkataan lain kebudayaan
mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai
anggota masyarakat.
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara
berpikir, hal ini amat luas apa yang disebut kebudayaan, sebab semua tingkah
laku dan perbuatan tercakup didalamnya, dan dapat diungkapkan pada basis
dan cara berpikir, perasaan juga maksud pikiran.
E. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Yang dimaksud dengan undur disini
adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih
mengandung makna totalitas daripada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang
terdapat didalamnya.
Kebudayaan setiap bangsa atau
masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang
merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Misalnya
dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpamanya Majelis
Permusyawaratan Rakyat disamping unsur-unsur kecil seperti sisir, kancing,
baju, peniti dan lain-lainnya yang dijual dipinggir jalan.
Beberapa orang sarjana, telah
mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, misalnya Melville J. Herkovits
mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan. Dikatakan bahwa hanya ada
empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga,
dan kekuatan politik.
C.Kluckhohn didalam karyanya yang
berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur
kebudayaan universal, yaitu:
1. Sistem Relegi (sistem
kepercayaan)
Merupakan produk manusia sebagai
homo religieus. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur,
tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar.
Karena itu manusaia takut, sehingga menyembahnyadan lahirlah kepercayaan yang
sekarang menjadi agama.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
Merupakan produk dari manusia
sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal,
maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia berkerja sama untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem Pengetahuan
Merupakan produk manusia sebagai
homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu
didapat jiga dari orang lain. Kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah
diketahui kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa,menyebabkan
pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila pengetahuan itu dibukukan, maka
penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
4. Sistem mata pencaharian hidup dan
sistem-sistem ekonomi
Merupakan produk manusia sebagai
homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus
meningkat.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
Merupakan produk dari manusia
sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan
tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat membantu dan
mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih
mampu mencukupi kebutuhannyadaripada binatang.
6. Bahasa
Merupakan produk dari manusia
sebagai homo longuens. Bahasa manusia dapat mulanya diwujudkan dalam bentuk
tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan
akhirnya menjadi bentuk bahasa tulisan.
7. Kesenian
Merupakan hasil dari manusia sebagai
homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencakupi kebutuhan fisiknya, maka
dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata
memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu pendangan mata yang indah,
suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi oleh kesenian.
Cultural-universal tersebut, dapat
dijabarkan lagi kedalam unsur-unsur yang lebih kecil. Disebut kegiatan-kegiatan
kebudayaan atau Cultural Activit, contohnya culural universal
pencaharian hidup dan ekonomi, antara lain mencaku kegiatan-kegiatan seperti
pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dll.
Masalah lai yang juga penting
tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan, bahwa kebudayaan
dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama, kebudayaan bendaniah
(material) dengan ciri dapat dilihat atau dipandang, dengan rasa kepuasan yang
ada ketika melihatnya. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan ciri dapat
dirasakan dengan hati atau jiwa, yang juga dapat menimbulkan rasa kepuasan hati
atau kesenangan terhadap kebudayaan itu sendiri.
F.
WUJUD KEBUDAYAAN
Wujud kebudayaan dapat dibedakan
menjadi tiga bagian yaitu:
Wujud gagasan
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.
Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.Wujud perilaku (aktivitas)
Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku.
Wujud benda hasil budaya
Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti piramida, tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain. Dalam kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku dan benda hasil budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Contoh: salah satu unsur kebudayaan adalah sistem religi maka wujud budaya sistem religi adalah sebagai berikut:
1).gagasan
2).perilaku: konsep tentang dewa-dewa, roh.upacara keagamaan yang dilakukan oleh salah satu bangsa dengan konsep kepercayaan tersebut
3).benda hasil budaya : dapat ditemukan contohnya pada masyarakat prasejarah di Indonesia berupa menhir, patung perwujudan nenek moyang.
G. ORIENTASI NILAI KEBUDAYAAN
Kebudayaan sebagai karya mnusia yang
memiliki sistem nilai.
Menurut C.Kluckhon dalam karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, universal memiliki 5masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
1.Hakekat Hidup manusia
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem : ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2.Hakekat karya Manusia
Setiap budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaeanya da yang beranggapan bahwa kerya bertujuan untuk hidup, karya memeberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3.hakekat Waktu manusia
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada yang berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa depan.
4.Hakekat alam manusia
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengxploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga yang menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.
5.Hakekat hubungan Manusia
Dalam hal ini da yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, adpula yang berpandangan individualis.
Menurut C.Kluckhon dalam karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, universal memiliki 5masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
1.Hakekat Hidup manusia
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem : ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2.Hakekat karya Manusia
Setiap budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaeanya da yang beranggapan bahwa kerya bertujuan untuk hidup, karya memeberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3.hakekat Waktu manusia
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada yang berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa depan.
4.Hakekat alam manusia
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengxploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga yang menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.
5.Hakekat hubungan Manusia
Dalam hal ini da yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, adpula yang berpandangan individualis.
H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Apa itu perubahan kebudayaan?
Perubahan kebudayaan dalam masyarakat yaitu: gejala perubahan pola hidup,
kebiasaan dan struktur sosial dalam masyarakat yang disebabkan oleh beberapa
faktor. Perubahan kebudayaan ini merupakan hal alami yang terjadi di masyarakat
dikarenakan sifat alami manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat yang terjadi karena adanya perubahan komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Menurut Hirschman, kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Seperti yang telah disebutkan di atas, perubahan jumlah penduduk merupakan salah satu penyebab perubahan kebudayaan secara intern, baik itu dikarenakan kelahiran, kematian ataupun perpindahan (migrasi). Perpindahan penduduk merupakan salah satu penyebab yang patut diperhitungkan. Biasanya masyarakat pendatang cenderung membawa kebudayaan asalnya. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran kebudayaan masyarakat asal dan terjadi pembauran kebudayaan. Hal ini diperkuat jika kebudayaan yang dibawa tampak lebih modern dan lebih menarik. Sebagai contoh masyarkat ibu kota yang melakukan migrasi ke daerah, cenderung memamerkan hal – hal baru yang dimiliki dan membawa kebudayaan kota yang biasa dilakukan ke daerah. Hal ini ditunjang oleh kemajuan teknologi, sehingga masyarakat daerah tertarik dan cenderung mengikuti pola, kebiasaan dan kebudayaan tersebut. Akan tetapi, tidak semua kebudayaan yang di bawa membawa pengaruh positif. Contoh lain yaitu adanya penemuan baru merupakan salah salah satu penyebab perubahan kebudayaan secara internal. Handphone merupakan salah satu temuan yang mengubah kebiasaan masyarkat dalam berkomunikasi. Masyarakat yang semula menggunakan surat sebagai sarana berkomunikasi, saat ini telah beralih menggunakan handphone. Bahkan handphone bukan lagi barang mewah.
perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat yang terjadi karena adanya perubahan komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Menurut Hirschman, kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Seperti yang telah disebutkan di atas, perubahan jumlah penduduk merupakan salah satu penyebab perubahan kebudayaan secara intern, baik itu dikarenakan kelahiran, kematian ataupun perpindahan (migrasi). Perpindahan penduduk merupakan salah satu penyebab yang patut diperhitungkan. Biasanya masyarakat pendatang cenderung membawa kebudayaan asalnya. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran kebudayaan masyarakat asal dan terjadi pembauran kebudayaan. Hal ini diperkuat jika kebudayaan yang dibawa tampak lebih modern dan lebih menarik. Sebagai contoh masyarkat ibu kota yang melakukan migrasi ke daerah, cenderung memamerkan hal – hal baru yang dimiliki dan membawa kebudayaan kota yang biasa dilakukan ke daerah. Hal ini ditunjang oleh kemajuan teknologi, sehingga masyarakat daerah tertarik dan cenderung mengikuti pola, kebiasaan dan kebudayaan tersebut. Akan tetapi, tidak semua kebudayaan yang di bawa membawa pengaruh positif. Contoh lain yaitu adanya penemuan baru merupakan salah salah satu penyebab perubahan kebudayaan secara internal. Handphone merupakan salah satu temuan yang mengubah kebiasaan masyarkat dalam berkomunikasi. Masyarakat yang semula menggunakan surat sebagai sarana berkomunikasi, saat ini telah beralih menggunakan handphone. Bahkan handphone bukan lagi barang mewah.
I. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia dan kebudayaan merupakan
salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari
dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia