Posted by : Unknown
Kamis, 02 Juli 2015
MANUSIA DAN HARAPAN
A. Pengertian Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia
tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.
pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.
B. Menyebutkan
persamaan harapan dan cita-cita :
Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya
cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan
harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita
memiliki kesamaan, yaitu:
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah
menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.
Menuliskan
contoh-contoh harapan :
Nesa seorang
Mahasiswa Psikologi Gunadarma. ia Rajin Belajar dengan harapan didalam ujian
tengah semester mendapatkan nilai yang Baik. Amin
Ada seorang
wiraswasta yang rajin. sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai harapan
usahanya menjadi besar dan maju, ia yakin usahanya ia menjadi kenyataan, karena
itu ia berusaha bersungguh-sungguh dengan usahanya.
Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan :
Ada 2 hal yang
menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :
1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang
sudah terwujud dalam diri manusia sejak
manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia
mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan
bahagia.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat,
kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan
hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat inilah, manusia memiliki
harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan
jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama
dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat
terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan
atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving
and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup
maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah
keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
C. Pengertian Doa
Menurut bahasa do’a berasal dari kata “da’a” artinya
memanggil. Sedangkan menurut istilah syara’ do’a berarti “Memohon sesuatu yang
bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
DOA adalah sebuah tempat untuk meminta, bersyukur,
berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam berdoa kita memiliki hak
istimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Mahakuasa. Hendaknya doa di
pelajari dengan baik dan di terapkan dalam sisi kehidupan. Dengan melalui doa
berkatNya bisa mengalir pada kita, dan kita dapat memenangkan segala
problematika yang sedang kita hadapi.
D. Menyebutkan
macam-macam doa :
Syeikh Abdurrahman bin Sa’diy berkata: “Setiap perintah di
dalam al Qur’an dan larangan berdo’a kepada selain Allah, meliputi do’a masalah
(permintaan) dan do’a ibadah.
Adapun perbedaan antara kedua macam do’a tersebut adalah:
Do’a masalah
(permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari
kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi menjadi
tiga:
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini
(termasuk tauhid dan berpahala. -red. vbaitullah)
b) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal
dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada
kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik
dan dosa besar.
c) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada
hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang
masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do’a Ibadah
maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah balk
lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya
shalat, puasa, Haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan
ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.
Menuliskan contoh-contoh doa :
· Contoh doa
sehari – hari :
1. Do’a Sebelum Makan
Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa
‘adzaa-bannaari Bismillahirrahmaaniraahiimi. Artinya : Ya Allah berkahilah kami
dalam rezki yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan peliharalah kami dari
siksa neraka. Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (HR.
Ibnu as-Sani)
2. Do’a Sesudah Makan
Alhamdulillahilladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa
muslimiina. Artinya : Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kami makan dan
minum, serta menjadikan kami muslim. (HR. Abu Daud)
Alhamdulilaahilladzi ath’amanii hadzaa wa razaqaniihi min
ghayri hawlin minnii wa laa quwwatin. Artinya : Segala puji bagi Allah yang
telah memberiku makanan ini dan melipahkannya kepadaku tanpa daya dan
kekuatanku. (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
3. Do’a Sebelum Tidur
Bismikallahhumma ahyaa wa bismika amuutu. Artinya : Dengan
nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati. (HR. Bukhari dan
Muslim)
4. Do’a Sesudah Bangun Tidur
Alhamdulillaahil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa
ilayhin nusyuuru. Artinya : Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami
setelah mematikan kami. Kepada-Nya-lah kami akan kembali (HR. Bukhari)
5. Do’a Terkejut Bangun Dari Tidur
A’uudzu bikalimaatillahit tammaati min ghadhabihi wa min
syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisy syayaathiini wa an yahdhuruuni. Artinya :
Aku berlindung dengan kalimah Allah yang sempurna dari kemarahan Allah dari
kejahatan hamba-hamba-Nya dan dari gangguan setan dan dari kehadiran mereka
(HR. Abu Daud dan Tir-middzi)
6. Do’a Mimpi Baik
Alhamudlillaahirrabbil ‘alamiin. Artinya : Segala puji bagi
Allah Tuhan sekalian alam (HR. Bukhari)
7. Do’a Mimpi Tidak Baik
Allaahumma innii a;uudzu bika min ‘amalisy syaythaani, wa
sayyi’aatil ahlaami. Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari perbuatan setan dan dari mimpi-mimpi yang buruk (HR. Ibn as-Sani)
E. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena
hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran
pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu
dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan
artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah
manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap
pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada
terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang
berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari
rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada
negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya
negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada
negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan
tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban.
Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan
teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah
sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya
kepada negara dan pemerintah.
4. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting,
karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh
Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat
menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan
pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin
memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.
• Menyebutkan 3 teori kebenaran :
1. Teori Koherensi atau Konsistensi yaitu suatu pernyataan
dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan
pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori Korespondensi yaitu suatu teori yang menjalankan
bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan
itu berkorenponden(berhubungan)dengan obyek yang dituju oleh pernyataan
tersebut.
3. Teori Pragmatis yaitu kebenaran sutu pernyataan diukur
dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan
praktis.
F. Kepercayaan dan
Usaha untuk Meningkatkannya
• Membedakan 4 kepercayaan :
1. Kepercayaan pada diri Sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi
manusia. Percaya pada diri sendiri pada Hakekatnya percaya pada Tuhan yang Maha
Esa. Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang,
dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercaya kepadanya.
2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Percaya pada Orang lain itu dapat Berupa percaya kepada
Saudara, Orang Tua, Guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada Orang Lain itu
sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata
hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya
karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi,
meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada
orang lain.
3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari
rakyat, dan milik rakyat adalah Negara dan rakyat itu menjelma pada negara.
Sseorang mempunyai arti hanya dalam Masyarakat, dan Negara. Hanya Negara
sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada Negara.
Satu-satunya yang mempunyai Hak adalah Negara. Manusia perseorangan tidak
mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban. Karena itu jelaslah bagi kita, baik
teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar,
karena Tuhan adalah sumber kebenaran, sehingga wajar jika Manusia sebagai warga
negara percaya kepada negara dan pemerintah.
4. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena
keberadaan Manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan.
Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat
menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan Berarti keyakinan akan
kebenaran adanya Tuhan. Oleh Karena itu, jika Manusia ingin memohon pertolongan
kepadanya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.
• Menyebutkan usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya
kepada Tuhannya :
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa
percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi
dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
1. Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan
ibadah.
2. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan
jalan suka menolong, dermawan dan
sebagainya.
4. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan
sebagainya
SUMBER :
http://gerryghost.wordpress.com/2011/05/24/manusia-dan-harapan/http://galihsyaifurrahman.wordpress.com/2013/01/19/ilmu-budaya-dasar-
bab-xi-manusia-dan-harapan/